Sabtu, 08 Februari 2014

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PMRI MEMANG BEDA



(M.I Sri Rahayu Guru Kelas III SD Kanisius Demangan Baru, Yogja)

Pembelajaran matematika, sebelum menggunakan pendekatan PMRI, diberikan dengan menjelaskan langkah-langkah dalam menghitung. Guru menyajikan materi dengan memberikan contoh-contoh bagaimana mengerjakan suatu soal dengan jelas dan rinci. Kemudian, siswa diminta mengerjakan soal-soal latihan yang sudah tersaji dengan jelas dan jawabannya pun sudah pasti.
Dalam pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI, ada 5 tahap yang perlu dilalui oleh siswa yakni Penyelesaian masalah, Penalaran, Komunikasi, Kepercayaan diri, dan Representasi.
Pada tahap penyelesaian masalah, siswa diajak mengerjakan soal-soal dengan menggunakan langkah-langkah sendiri. Siswa dapat menggunakan cara/metode yang ditemukan sendiri, yang bahkan sangat berbeda dengan car/metode yang dipakai oleh buku/guru. Pada tahap penalaran siswa harus dapat mempertanggung jawabkan cara/metode yang dipakai dalam dalam mengerjakan setiap soal. Pada tahap komunikasi, siswa diharapkan dapat dapat mengkomunikasikan jawaban yang dipilih teman-temannya dan menyanggah jawaban teman yang tidak sesuai dengan pendapat sendiri. Pada tahap kepercayaan diri, siswa diharapkan mampu melatih kepercayaan diri dengan cara mau menyampaikan jawaban yang diperoleh kepada teman-temannya dengan berani maju kedepan kelas dan jika jawaban yang disampaikan berbeda dengan jawaban teman siswa diharapkan dapat bertanggungjawab. Tahap representasi, siswa yang memperoleh kebebasan untuk memilih represntasi yang diinginkan (benda konkrit, gambar atau lambang-lambang matematika) untuk menyajikan/ menyelesaikan masalah yang dihadapi.Selain itu banyak juga orang tua yang memnyaampaikan tanggapan dan pandangannya kepada guru setelah pelajaran matematika dilaksanakan dengan pendekatan PMRI dintaranya yaitu pelajaran matematika dengan pendekatan PMRI
·         Sangat komprehensif. Artinya penyajian materi pelajaran selalu dihubungkan dengan materi lain.
·         Bersifat integral. Artinya pelajaran matematika dapat dihubungkan dengan langsung dengan pelajaran lain.
·         Menuntut logika dan penalaran yang sah. Artinya siswa yang berpikir dengan tertata dalam matematika, pada pelajaran lain pun proses penalarannya juga bagus.
·         Menggunakan berpikir tinggat tinggi. Artinya anak yang dapat mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI daya tangkapnya tinggi.
Maka pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI membawa pengaruh yang besar dalam pengembangan pemahaman matematika dalam diri anak .

Sumber : Buletin PMRI edisi VI – Februari 2005 hal. 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar