Sabtu, 01 Maret 2014

Di Bawah Ujung Gunung Es: Menggunakan Representasi untuk Mendukung Pemahaman Siswa

Membangun Gunung Es
Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk mendorong guru-guru untuk mencerminkan dalam menemukan gambaran dalam curricula dan mempengaruhi pilihan dari potensi pengajaran dengan campur tangan. Aktivitas dapat menggunakan hampir banyak topik matematika dalam melibatkan gambaran diri, model atau strategi.
Pertama, guru memulai dengan menggunakan diagram gunung es kosong yang mengandung garis air. Kemudian representasi formal yang sedang dipelajari tertulis di puncak gunung es dan  di atas garis air (Misal :  3/4 untuk mewakili penggunaan notasi pecahan ;  untuk mewakili pemecahan proporsi; atau y = mx + b untuk mewakili pemahaman tentang fungsi linear). Kemudian guru meminta siswa untuk mengingat representasi yang  telah digunakan dan mengembangkan kumpulan representasi informal dan preformal terkait yang dapat memberikan kontribusi untuk pehamaman mengenai representasi formal. Hal ini harus diikuti dengan berburu materi dengan cara mengadopsi buku dan bahan pengajaran untuk mengidentifikasi representasi informal dan representasi preformal yang lain.
Inti dari  kegiatan gunung es melibatkan guru untuk bekerja sama dalam rangka mengidentifikasi representasi terkait dan strategi serta membahas bagaimana representasi ini mendukung pemahaman siswa. Selain itu, guru membahas bagaimana membangun pemahaman yang kurang formal dan memutuskan apakah representasi terbaik dikategorikan sebagai informal, preformal, atau formal. Mengingat ruang lingkup konten yang melibatkan beberapa topik, guru  juga perlu untuk mempertimbangkan apakah representasi yang cukup unik akan mendapat tempat sendiri dalam gunung es. Tergantung pada representasi matematika di puncak gunung es, secara kesuluruhan kegiatan ini berlangsung sekitar 45 – 120 menit.
Bangunan pada model es menciptakan konteks untuk perdebatan mengenai representasi, menghubungkan dengan pengetahuan siswa sebelumnya, dan bagaimana guru mendukung pemahaman matematika siswa. Hal ini juga penting untuk mengenali representasi tentang kegunaan representasi tertentu atau strategi dan kelemahan potensi mereka, yang mungkin muncul selama diskusi kelompok. Waktu yang digunakan untuk membicarakan hal nyata (yang dianggap nyata) ini sangatlah terbatas.
Tujuan membangun gunung es matematika adalah untuk meringkas pengetahuan kolektif guru dari representasi dan bagaimana antar representasi saling terkait. representasi formal sering dianggap satu-satunya tujuan yang penting. Sayangnya , mereka menerima perhatian berlebihan dalam penilaian kelas meskipun kurang representasi formal berharga dalam menilai pengetahuan sebelumnya siswa dan mengungkapkan titik awal yang potensial untuk instruksi dan intervensi .

Sumber : MATHEMATICS TEACHING IN THE MIDDLE SCHOOL. Vol 14, No. 2, September 2008 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar